Saturday 5 September 2015

Tabarruj dan Bahayanya

Di antara media yang digunakan setan untuk menjerumuskan kaum wanita adalah media tabarruj, karena itu waspadalah dari perilaku tabarruj tersebut. Perilaku ini selalu mengintai bagi para wanita, dengan berbagai alasan kadang dijadikan sebagai senjata seakan tabarruj menjadi hal yang biasa, padahal bahayanya sangat mengerikan.

Apa itu tabarruj? 
Secara bahasa, tabarruj berarti mempertontonkan kecantikan, wajah dan segala perhiasannya kepada laki-laki yang bukan muhrim, serta segala hal yang dapat membangkitkan syahwat para lelaki, termasuk berjalan dengan sombong dan bergaya indah. Adapun tabarruj secara syar’i adalah mempertontonkan hal yang diharamkan Allah, yaitu mempertontonkan perhiasan dan kecantikannya. 


Apa bahaya dari perilaku tabarruj tersebut
Pertama, termasuk perbuatan yang keji. Membuka aurat itu termasuk perbuatan keji dan dibenci. “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang Kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS Al-A’raf [7]: 28).

Kedua, termasuk perbuatan jahiliyah. “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu… (QS Al-Ahzab [33]: 33).

Ketiga, tabarruj merupakan perilaku dan kebiasaan orang Yahudi. Mereka menggunakan media untuk menghancurkan kaum muslimin dengan merusak akhlak dan merusak tatanan keluarga. Dan wanita dijadikan sebagai senjatanya, maka waspadalah terhadap fitnah dan godaan wanita.
Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak meninggalkan setelahku sebuah fitnah yang lebih membahayakan kaum laki-laki selain daripada fitnah wanita.” (HR Bukhari).

Keempat, termasuk perbuatan maksiat. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Setiap umatku pasti masuk surga kecuali orang yang enggan.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang enggan itu?” Rasul menjawab, “Siapa yang menaatiku ia pasti masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku berarti ia telah enggan.” (HR Bukhari).

Semoga Allah membimbing kita dan para wanita muslimah untuk menghindari berbagai perilaku tabarruj, amin.